1. Metabolisme karbohidrat dan asam amino dengan meningkatkan konsentrasi gula dalam darah.
Pada orang yang tidak shalat tahajud,
kadar kortisolnya menjadi tinggi, membuat metabolisme karbohidrat dan
asam amino meningkat, sehingga konsentrasi gula dalam darah menjadi
naik. Sebaliknya pada orang yang melaksanakan shalat tahajud, kadar
kortisolnya menjadi rendah, sehingga mempengaruhi turunnya gula dalam
darah. Oleh karena itu, shalat tahajud ini sangat bagus bagi penderita
penyakit diabetes, karena dapat menstabilkan gula dalam darah.
2. Memperkuat kerja jantung dan merangsang epinephrin dan angiotensin II.
Pada orang yang tidak shalat tahajud,
kadar kortisolnya menjadi tinggi, sehingga merangsang peningkatan
epinephrin yang mengakibatkan meningkatnya kerja jantung dan kontraksi
pembulu darah (Vasokontriktor). Sebaliknya, pada orang yang melaksanakan shalat tahajud, kadar kortisolnya menjadi rendah, dapat menurunkan epinephrin,
sehingga kerja jantung stabil dan pembuluh darah tidak kontraksi. Oleh
karena itu, shalat tahajud ini sangat bagus bagi penderita penyakit
darah tinggi, jantung dan stroke.
3. Menghambat Ekskresi Urine
4. Menyebabkan perubahan EEG pada otak dan jiwa (euforia, depresi, mudah tersinggung, emosi yang labil)
Pada orang yang tidak shalat tahajud, kadar kortisolnya menjadi
tinggi, dapat menghambat ekskresi urine sehingga dapat menimbukan beban
ginjal yang berlebihan. Sebaliknya pada orang yang melaksanakan shalat
tahajud kadar kortisolnya menjadi rendah, tidak menghambat ekskresi
urine (stagnasi cairan) sehingga beban ginjal tidak berlebihan. Oleh
karena itu shalat tahajud ini sangat bagus bagi penderita penyakit gagal
ginjal.
Pada orang yang tidak shalat tahajud, kadar kortisolnya menjadi
tinggi, dapat menyebabkan perubahan EEG pada otak dan jiwa, di antaranya
menyebabkan depresi, mudah tersinggung, emosi labil dan euforia.
Sebaliknya pada orang yang melaksanakan shalat tahajud, kadar
kortisolnya menjadi rendah sehingga Eeg stabil dan normal. Oleh karena
itu, shalat tahajud ini sangat bagus bagi penderita penyakit gangguan
jiwa, depresi dan dapat membuat emosi menjadi stabil.
5. Menghambat pembentukan limfosit.
Pada orang yang tidak shalat tahajud, kadar kortisolnya menjadi
tinggi, sehingga dapat menghambat pembentukan limfosit. Sebaliknya pada
orang yang melaksanakan shalat tahajud, kadar kortisolnya menjadi rendah
sehingga limfosit tidak terhambat. Oleh karena itu, shalat tahajud ini
sangat baik untuk tubuh, karena dapat membuat daya tahan tubuh menjadi
bagus.
source : islamedia
Informasi yang lain; Manfaat Shalat Tahajud Untuk Kesehatan Tubuh Kita